Pendidikan Seks Tunda Hasrat Remaja

2008/04/30

LIFESTYLE ZONE - JAKARTA. Pendidikan seks dianggap berhasil karena mendorong remaja menunda keinginan berhubungan badan. Setidaknya mereka menunggu berhubungan seks untuk pertama kalinya pada usia yang lebih matang.

Dari sebuah jajak pendapat yang dilakukan pusat penyakit menular di Amerika Serikat, para remaja yang mendapat pendidikan seks mengatakan tidak mencoba berhubungan seks sebelum melewati usia 15.

Di negara maju, sekitar 93% sekolah menengah, memasukan pendidikan seks dalam kurikulum pelajaran sekolah, dan jajak pendapat ini dilakukan untuk mengetahui efektifitasnya.

Survei dipimpin oleh Dr Trisha Mueller, pakar penyakit menular dari pusat penelitian di Atlanta. Sebanyak 2.019 remaja berusia 15-19 menjadi responden.

Kepada mereka ditanyakan, apakah menerima pendidikan seks secara formal di sekolah, gereja atau organisasi kemasyarakatan lainnya. Ditanyakan pula, apakah mereka diberitahu bagaimana cara menolak ajakan berhubungan seks dan pengetahuan mengenai alat kontrasepsi.

Para remaja itu ditanya pada usia berapa mereka mendapat pendidikan seks dan bercinta untuk pertama kalinya.

Para peneliti kemudian membandingkan usia pertama kali berhubungan seks pada remaja yang mendapat pendidikan seks dan tidak. Sebanyak 59% remaja putri yang mendapat pendidikan seks mengatakan, mereka tidak berhubungan seks sebelum berusia 15. Sedangkan remaja pria, 71% orang yang mendapat pendidikan seks mengatakan tidak berhubungan seks sebelum usia 15.

Pada kelompok remaja berisiko tinggi seperti keturunan Afrika Amerika dan yang tinggal di daerah kota, pendidikan seks memberikan hasil lebih baik. Sekitar 88% mengatakan tidak berhubungan seks sama sekali sebelum usia 15.

Remaja pria lulusan sekolah menengah dan mendapat pendidikan seks tercatat tiga kali lebih memperhatikan penggunaan alat kontrasepsi dibanding mereka yang tidak mendapat pendidikan seks.

Tag: Tembang, Artis Populer, Majalah Online, Cerita Dewasa, Download Film, Film, Zone Artis Indonesia

AddThis Social Bookmark Button


Perempuan Cerdas Sulit Capai Orgasme?

LIFESTYLE ZONE - BONN. Sebagian orang berpikir cerdas adalah anugerah. Setiap manusia pun mengidamkan menjadi cerdas. Namun, perempuan cerdas sebaiknya berhati-hati.

Menurut survei yang dilansir harian Telegraph di Jerman menyebutkan bahwa perempuan cerdas ternyata sulit mencapai orgasme ketika berhubungan intim.

Pasalnya, mereka terlalu sibuk berpikir. Tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas pernikahan.

Riset yang hasilnya dirilis pada Rabu (30/4) menyimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan seorang perempuan, semakin kecil kemungkinan perempuan itu mencapai kepuasan seks.

Sebanyak 2.000 perempuan di Jerman yang berusia 18-49 dilibatkan dalam riset ini. Hasilnya, sebanyak 62% perempuan yang telah menyelesaikan pendidikan mengakui bahwa mereka kerap mengalami masalah mencapai orgasme.

Sebaliknya, hanya 38% perempuan dengan kualifikasi pendidikan lebih rendah yang mengakui memiliki masalah orgasme. Perempuan cerdas, sebaiknya Anda mencari cara untuk bisa menikmati kehidupan pernikahan. Tidak ada salahnya sesekali melupakan urusan pekerjaan.

AddThis Social Bookmark Button


Beda Alasan Pria, Perempuan Berselingkuh

LIFESTYLE ZONE -JAKARTA. Ketika pria berselingkuh termotifasi oleh seks: lebih banyak seks, sensasi seks yang baru, gaya seks yang berbeda. Ketika perempuan berselingkuh, kilahnya beragam.

Karena romantis, kebersamaan, lebih aman, nyaman, dan tentu saja seks. Benarkah demikian?
Penelitian menunjukkan pria berselingkuh sebagian besar karena ingin merasakan petualangan seksual. Ini adalah awal munculnya fase yang merusak sebuah hubungan berkomitmen. Alasan lain karena ingin meraih sesuatu yang tidak diperoleh ketika usia muda ataupun merasa tidak bahagia dengan perkawinannya.

Namun ada juga pria berselingkuh untuk mempertahankan sebuah hubungan. Mereka menjaga rumah tangga, namun tetap bercinta dengan selingkuhan tanpa ikatan emosional. Laki-laki seperti ini tidak akan percaya dengan selingkuhannya dan jenis yang menghindari konflik.

Sebagian pria berselingkuh hanya untuk membuktikan dirinya masih laku dengan daun muda. Menemukan seseorang yang tidak peduli dengan usia membuat laki-laki menjadi lebih percaya diri dan muda kembali. Ini adalah jenis selingkuh penyangkalan terhadap kodrat alam.

Sedangkan perempuan berselingkuh umumnya dimulai dari mencari saluran komunikasi dan keintiman perasaan. Mereka ingin berbicara dengan seseorang, yang peduli, menghilangkan perasaan tidak nyaman bahwa dirinya tidak menarik lagi.

Sebagian perempuan berselingkuh karena merasa kesepian emosional dalam perkawinan. Kemarahan dan kekecewaan terhadap pasangan menjadi pemicu melirik pria baru.

Jika perempuan berselingkuh dengan pria berusia 10-20 tahun di atasnya bisa jadi karena mencari figur seorang ayah yang tidak mereka dapatkan. Apalagi jika ayahnya pergi meninggalkan keluarga karena berselingkuh, si anak perempuan cenderung menyimpan dendam untuk melakukan hal serupa.

Sebagian perempuan berselingkuh mengatakan romantisme adalah hal penting. Mereka peduli terhadap pacar barunya, meskipun si laki-laki ini tidak cukup mencintainya.

Perempuan yang bekerja penuh waktu cenderung lebih memiliki kesempatan lebih banyak berselingkuh daripada ibu rumah tangga biasa. Pada kenyataannya sebagian besar pasangan selingkuh berasal dari lingkungan pekerjaan. Hubungan seksual umumnya dilakukan dengan selingkuhan yang statusnya suami orang lain. Selain tidak menuntut obligasi atas seks yang dilakukan, juga untuk menghindari penyakit menular.

Jika ada alasan selingkuh untuk dopping perkawinan sama sekali tidak benar. Justru sering berakhir dengan hasil yang lebih buruk. Namun selingkuh tidak selamanya harus berakhir dengan perceraian.

Syaratnya, hentikan selingkuh sama sekali. Perkawinan tidak akan pernah bisa diperbaiki jika pasangan hanya menyisihkan selingkuhan untuk sementara waktu. Bagaimana pun kepercayaan dari pasangan sudah ternoda.

Kedua, minta maaf tidak hanya ucapan semata. Anda telah melukai perasaan istri atau suami, merusak psikologisnya, menghancurkan kepercayaan dan menyebabkan pasangan merasa tidak ada nilainya sama sekali.

Temukan penyebab berselingkuh. Karena luka masa kecil, takut menjadi tua, atau kurang komunikasi. Pahami mengapa berada pada situasi seperti itu. Selebihnya, jujur dan terbuka. Perlu banyak waktu, namun jika memiliki niat, pelan-pelan akan membaik.

Sedangkan untuk pasangan yang dikhianati, apa yang dilakukan suami atau istri Anda, tidak akan lupa seumur hidup. Namun jika ingin menyelamatkan perkawinan, setidaknya mencoba untuk memaafkan.

Minta dukungan dari keluarga dan teman-teman terdekat. Situasinya memang sulit, orang yang selama ini diandalkan ternyata mempunyai perilaku yang menyakitkan. Karena itu ketentraman dari keluarga dan sahabat dapat mendinginkan hati.

Jangan biarkan dia pasangan pergi begitu saja dengan selingkuhannya. Katakan, pilihan untuk meninggalkan pacarnya atau perkawinan ini harus berakhir.

Namun jangan pula menghukum untuk selamanya. Atau menanyakan detail perselingkuhan itu, sebab hanya akan membuat Anda lebih terluka. Perlu diingat bahwa memelihara marah dan dendam sepanjang waktu akan merusak diri Anda sendiri.

Jika situasinya tidak berubah, sebaiknya Anda membuat keputusan. Semua orang berhak bahagia dan tidak selalu harus dibayar dengan sakit yang terus menerus.

Tag: Tembang, Artis Populer, Majalah Online, Cerita Dewasa, Download Film, Film, Zone Artis Indonesia

AddThis Social Bookmark Button


Terlalu PD Sama Buruk dengan Minder

LIFESTYLE ZONE - JAKARTA. Orang rapuh karena memiliki rasa percaya diri terlalu tinggi cenderung membesar-besarkan sesuatu sebagai kompensasi atas keraguan yang ia miliki.

"Cara ini digunakan untuk bertahan, melindungi dan meningkatkan perasaannya terhadap nilai diri," tulis Michael Kernis, profesor psikologi dari University of Georgia dalam rilis hasil penelitiannya.

Memiliki kepercayaan diri tinggi dipandang sebagai hal yang positif hingga kemudian diketahui bahwa ada hubungan dengan sikap agresif.

Kernis mencontohkan, rasa percaya diri yang tinggi menjadi berbahaya jika disertai sifat defensif. Ini terlihat dari caranya menyerang orang lain yang tidak sepaham dengannya.

Penelitian Prof Kernis didesain untuk membantu 'memotong' rasa percaya diri tinggi yang tengah berbalik arah dari baik menjadi buruk. Penelitian itu itu juga bertujuan melihat apakah orang dengan kepercayaan diri tinggi nan rapuh lebih defensif dibanding dengan mereka yang memiliki percaya diri nan normal.

Penelitian ini dibagi menjadi tiga sesi melibatkan 100 mahasiswa. Pertama kali para mahasiswa diminta mengisi kuis yang menggambarkan tingkat percaya diri. Kemudian peneliti menelaah kestabilan rasa percaya diri itu dengan evaluasi dari konteks yang berbeda.

Selanjutnua mahasiswa diwawancarai. Kepada mereka diajukan pertanyaan berkaitan masa lalu. Berkisar dari pertanyaan netral seperti bagaimana perasaannya menjadi lebih dewasa. Hingga ke pertanyaan yang lebih berat seperti diminta menceriterakan saat-saat melakukan tindakan yang dapat menghancurkan dirinya sendiri.

Hasil penelitian yang dipublikasikan Journal of Personality menunjukkan orang yang memiliki rasa percaya diri tinggi dalam katagori normal dapat menerima kondisi dirinya sendiri dan lebih sedikit menyalahkan orang lain.

Sebaliknya, orang yang memiliki percaya diri tinggi golongan rapuh dan mereka yang tidak punya rasa percaya diri, terlihat lebih defensif serta mengajukan berbagai alasan pada saat diskusi yang mengarah ke situasi yang mengancam dirinya.

Prof Kernis mengatakan, penelitian ini tidak memandang negatif terhadap pemilik rasa percaya diri tinggi.

Namun ingin memperlihatkan bahwa percaya diri tinggi memberikan manfaat apabila dibarengi dengan usaha meningkatkan kualitas. Jika kondisi sebaliknya, maka manfaat psikologisnya menjadi amat terbatas.

Tag: Tembang, Artis Populer, Majalah Online, Cerita Dewasa, Download Film, Film, Zone Artis Indonesia

AddThis Social Bookmark Button


Seks Menyimpang

LIFESTYLE ZONE - JAKARTA. Sebagai kebutuhan biologis setiap manusia dewasa, seks sudah menjadi masalah yang dibicarakan sehari-hari. Namun ternyata, Ada begitu banyak penyimpangan dalam perilaku seksual manusia? Berikut beberapa penyimpangan dan ciri-cirinya.

Ekshibisionisme, yaitu kondisi ketika seseorang memperoleh kepuasan seksual dengan memamerkan bagian genitalnya kepada orang asing yang tidak mau melihatnya. Kepuasan seksual didapat ketika melihat reaksi terperanjat, takut, kagum, jijik, atau menjerit dari orang yang melihatnya.

Voyeurisme atau skopofilia, adalah dorongan yang tidak terkendali untuk diam-diam mengintip atau melihat wanita tak dikenal sedang telanjang, melepas pakaian, atau melakukan kegiatan seksual.

Dengan mengintip mereka mampu mempertahankan keunggulan seksual tanpa perlu mengalami risiko kegagalan atau penolakan dari pasangan yang nyata.

Frotteurisme, menggosokkan badan atau memeluk orang lain yang tidak mau. Hal seperti itu banyak ditemukan di tempat-tempat di mana kita mau tidak mau berdesak-desakan, contohnya di kereta atau di bus yang penuh sesak.

Pedofilia, umumnya diderita orang dewasa, yang mencari kontak fisik dan seksual dengan anak-anak prapubertas yang tidak mau berhubungan dengan mereka.

Sekitar dua pertiga korban kelainan seks ini adalah anak-anak berusia 8-11 tahun. Kebanyakan kaum pedofil mengenal korbannya, misalnya saudara, tetangga, atau kenalan.

Sadomasokisme atau sadisme dan masokisme. Sadisme adalah kenikmatan atau rangsangan seksual yang diperoleh dengan menimbulkan nyeri atau menyiksa pasangan.

Sedangkan masokisme, menggambarkan keinginan mendapatkan kenikmatan seksual dari siksaan atau hinaan, baik secara fisik maupun verbal. Disebut sadomasokistik karena pelakunya memiliki sisi sadistik dan masokistik dari kepribadian mereka.

Fetishisme adalah ketergantungan pada suatu bagian tubuh atau suatu benda, yang disebut fetish, untuk mendapatkan rangsangan dan kepuasan seksual. Penderitanya menjadi terangsang dengan suatu bagian tubuh atau suatu benda yang bagi sebagian besar orang hanya merupakan stimuli. Pada kasus ekstrim, objek fetish menjadi pengganti pasangan manusia yang nyata.

Skatologia telepon, atau bisa juga diartikan sebagai melakukan hubungan telepon yang cabul dengan orang lain yang tidak menginginkannya.

Sedangkan inses adalah hubungan seksual antara kerabat dekat di mana perkawinan di antara mereka ditentang oleh hukum. Inses merupakan tabu sosial yang besar, bahkan bisa merusak keturunan.

Transvestisme juga dikenal sebagai berpakaian lawan jenis atau cross-dressing. Bagi sebagian pria, transvestisme merupakan suatu aktivitas seksual di mana kepuasan emosional dan fisik diperoleh dari menggunakan pakaian perempuan.

Sebagian besar pelakunya adalah heteroseksual dengan kehidupan seks yang cukup konvensional, menikah, memiliki anak, dan bukan homoseksual. Biasanya kelainan ini bermula sejak anak-anak atau remaja.

Satiriasis, juga dikenal sebagai adiksi seksual. Kondisi ini adalah suatu gangguan psikologis di mana pria didominasi oleh keinginan untuk terus melakukan hubungan seksual dengan hanyak pasangan yang berbeda.

Banyak dugaan bahwa penyebabnya adalah narsikisme yang kuat dan perasaan perlunya kontrol inferior melalui keberhasilan seksual. Jenis penyimpangan ini sangat berisiko untuk tertular penyakit kelamin dan HIV/AIDS..

Perilaku seksual kompulsif adalah pengulangan tindakan erotik tanpa kenikmatan. Kompulsif seksual ini bisa berupa telepon seks yang tanpa akhir, one-night stand atau affair singkat, atau masturbasi beberapa kali dalam sehari.

Penderita seringkali mengaku merasa tidak terkendali sebelum aktivitas dan merasa bersalah atau malu setelahnya. Pencarian kepuasan seksual yang dilakukan bersifat kompulsif, kadang-kadang ritualistik atau dilakukan secara rutin.

Homoseksual (gay) dan lesbian, yaitu hubungan sesama jenis. Seorang pria homoseksual dapat mencari objek mangsanya di antara pria-pria yang tidak bertendensi homoseksual. Bahkan di antaranya anak-anak di bawah umur yang berhasil dirayunya.

Sedangkan pada kasus lesbianisme, salah seorang pasangan dapat bertindak sebagai wanita sekaligus prianya. Dalam beberapa riset, si pelaku yang aktif sulit untuk disembuhkan.

Biseksual, yaitu kelainan seksual untuk berhubungan baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis. Sedangkan sodomi, memuaskan hasrat seksual dengan menyetubuhi via anus. Tindakan ini termasuk perilaku menyimpang seksual yang juga dilarang beberapa agama.

Biasanya, aktivitas ini berlaku di kalangan para homoseksual atau biseksual. Bahkan dalam hubungan heteroseksual juga ada yang melakukannya dengan cara sodomi.
Beberapa dari para pelaku penyimpangan ini seringkali mendapat kepuasan dari aktivitas mereka. Dengan mengetahui ciri-cirinya, semoga Anda dan keluarga terhindar dari berbagai perilaku menyimpang di atas.

AddThis Social Bookmark Button


 

Design by Amanda @ Blogger Buster