Mix n Match Your Style

2008/04/27

LIFESTYLE. Sebagai perempuan bersuami, pernahkah anda bertanya pada suami apakah dia mengalami kendala ketika berhubungan intim?

Bisa ditebak, jarang sekali perempuan yang berani mengungkit rahasia urusan ranjang itu, meskipun dengan suami yang notabene belahan jiwanya sendiri.

Namun tak dipungkiri, tidak jarang juga kita menemui mereka yang berani menanyakannya. Terutama pada mereka yang memiliki landasan komunikasi yang baik dengan suami.

Tujuannya jelas, yakni sebagai bahan introspeksi atas kekurangan dan berusaha membenahinya di masa mendatang, demi kelanggengan yang menjadi impian setiap orang dalam mengarungi biduk rumah tangga yang hangat dan penuh kemesraan.

Proses introspeksi ini sendiri memiliki konsekuensi besar ketika suami merasa ada yang kurang pada diri istri saat berhubungan seks.

Yup, konsekuensi itu berupa ketabahan anda ketika mendengar keluhan suami sebagai bagian dari proses itu.

Pun demikian ketika anda mendengar pengakuan suami yang merasa kurang terpuaskan dengan 'layanan' anda. Khusus untuk para istri, hanya sikap terbuka lah yang mampu mendampingi anda untuk mendapatkan solusi terbaik, bukan dengan emosi dan rasa curiga yang berlebihan.

Sekelumit tips di atas adalah penuturan Andi (49) dan Viona (37), pasangan suami istri 'gaul' asal Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi narasumber perempuan.com kali ini dalam sebuah jamuan makan malam sederhana akhir pekan Januari lalu.

Awalnya, tutur Andi, terasa sulit menemukan momen tepat untuk bicara jujur. Terus terang, tambahnya, ada rasa bersalah saat ungkapkan kekurangan pasangan kita sendiri.

"Nggak tega, mas. Tapi kami memaksa, harus bisa! Harus mengatakan sejujurnya karena jika terus berlarut tanpa penyelesaian bisa berakibat tidak baik dan justru menjerumuskan kesucian pernikahan kami," kata pengusaha rumah makan itu.

"Bukan berarti kami tidak bersyukur, tapi kami telah sepakat ingin memperbaiki apa yang kurang pada diri kami," tambah Viona.

Intinya, jangan menjadikan kekurangan itu sebagai kesalahan yang ditimpakan ke salah satu pihak saja, lanjut Andi.

Apa sih yang dirasakan ketika pasangan membeberkan 'kekurangan' masing-masing soal urusan ranjang?

"Malu, mas. Terpukul pasti. Ada sedikit rasa terhina dan tak berarti karena ternyata suami tidak puas dengan sikap saya saat melakukan 'itu'," ujar Viona.

Andi pun menambahkan, "Saya sendiri kadang merasa bersalah karena kurang mengerti kondisi istri. Seharusnya saya memahami kelelahan istri yang telah seharian sibuk dengan urusan rumah tangga dan anak-anak."

"Pada intinya," lanjut Andi, "Ada yang kurang. Detilnya hanya kami sendiri yang tahu. Namun akhirnya kami sadar, ternyata bicara jujur tidaklah sesulit yang kami kira selama ini."

"Malah asyik, mas. Saya bisa curhat tentang apa yang kurang dengan suami apa adanya. Masalah apa saja. Suasana itulah yang sebenarnya kami dambakan selama ini. Tapi kadang saya jadi malu sendiri karena terlalu terbuka pada suami," kata Viona diiyakan sang suami.

AddThis Social Bookmark Button


Komunikasi Buruk, Mengganggu Ereksi

LIFESTYLE. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan bagi pasutri yaitu libido, ereksi, dan kepuasan seksual bersama. Ketiganya sangat berkaitan. Itulah sebabnya munculnya disfungsi ereksi (DE) yang kerap menjadi pemicu ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Padahal, mungkin saja solusinya hanya satu yaitu komunikasi.

Hubungan yang buruk di antara pasangan suami istri bisa memicu terjadinya DE. Prof Sarlito Wirawan menegaskan bahwa DE adalah akibat, bukan penyebab. Jadi kalau terjadi DE, penyelesaiannya yang dicari adalah penyebab ketidakharmonisan dalam hubungan dengan pasangannya.

"Bisa jadi akar masalah terletak pada komunikasi yang buruk di antara pasangan tersebut," ungkapnya.

Memperbaiki komunikasi menjadi salah satu solusi penting mengatasi DE. Sebagai kilas balik bagi pasangan suami-istri, ketika pacaran umumnya ketertarikan dan asmara yang menggebu-gebu seolah menghilangkan semua hambatan. Hal yang buruk pun terlihat bagus. Sarlito mencontohkan, saat sang pria datang telat saat janjian tetap dimaafkan, ada atau tidak ada uang juga tidak masalah.

"Nah, pada kondisi seperti itu,hubungan seks mencapai titik paling maksimal karena tidak ada hambatan sama sekali. Yang ada hanya ketertarikan satu sama lain. Tapi nanti setelah menikah mulai mengalami penurunan, chemistry-nya pun berkurang," urai Sarlito.

Semakin banyak atau makin kompleks suatu persoalan, makin banyak pula kendalanya. Misalnya, saat biduk rumah tangga menghadapi persoalan seperti terjerat utang atau ada masalah di kantor. Hal itu merupakan kendala yang harus diatasi dengan komunikasi yang baik antar pasangan sehingga menghasilkan interaksi yang baik pula.

Di samping itu, komunikasi yang baik juga dibina dari sikap terbuka, namun tetap saling menghargai. "Saat berhubungan intim, sebaiknya kedua belah pihak saling menghargai dengan tidak melontarkan kata-kata yang membuat pasangannya tersinggung walau sekecil apa pun karena dapat memicu terjadinya DE," sarannya.

Variasi seks juga kerap disarankan untuk menghindari kebosanan dan cukup membantu dalam membangkitkan libido. Apabila suami-istri merasa bosan dan tidak bisa ereksi, cobalah untuk pindah ke rumah atau tempat lain seperti kamar hotel. Hilangkan segala kendala dan ciptakan bulan madu kedua.

Lantas bagaimana dengan mereka yang sudah mulai berumur? Makin lanjut usia seseorang, dengan sendirinya minat dia terhadap hal yang lain juga makin berkembang dan bermacam-macam. "Mungkin suaminya main golf, istrinya shoping ke Singapura. Sehingga soal seks sudah tidak dipermasalahkan lagi. Apalagi anak-anak sudah dewasa, pola hubungan juga sudah berubah menjadi saling menyayangi," katanya.

Tag:Zone Artis Indonesia, Artis Populer, Majalah Artis, Lifestyle

AddThis Social Bookmark Button


Sering Masturbasi, Bagus Tidak?

LIFESTYLE. Masturbasi adalah rangsangan disengaja yang dilakukan pada organ alat kelamin untuk memeroleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Masturbasi dilakukan oleh sebagian besar pria maupun wanita.

Sebagian besar pria cenderung melakukan masturbasi lebih sering dibandingkan wanita. Ini adalah perilaku seksual paling umum (setelah senggama), bahkan bagi mereka yang telah memiliki pasangan seksual tetap.

Lantas, apa dampaknya terhadap kesehatan bila seseorang melakukan masturbasi? Ternyata, menurut Dr. Anita Gunawan, MS, SpAnd, androlog dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), pria sehat menunjukkan bahwa mereka sering melakukan masturbasi atau berhubungan seksual.

"Masturbasi yang dilakukan sekali di setiap harinya pada usia 20-an, tak membuat pelakunya mengalami gangguan kesehatan seperti kanker prostat. Karena itu, masturbasi bukanlah hal yang buruk bagi Anda," kata Anita ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Minggu (27/04/2008).

Meski begitu, sambungnya, bukan berarti kegiatan masturbasi yang dilakukan berlebihan tak berdampak buruk terhadap kesehatan Anda. "Kalau masturbasi yang dilakukan berkali-kali dalam setiap hari, maka akan mengganggu kesehatan. Artinya akan membuat orang yang melakukannya lemas dan capek karena pikirannya hanya pada kegiatan tersebut," beber konsultan seksual di beberapa media di Indonesia itu.

Kondisi demikian, ditambahkan Anita, akibat dari keluarnya cairan semen berkali-kali. Padahal, cairan semen memiliki efek carcinogenic pada barisan sel di saluran prostat yang tak menimbulkan kemerahan di luar saluran saat ejakulasi.

"Kalau 2-3 kali melakukan masturbasi maka secara psikologis akan membuat orang yang melakukannya lemas karena cairan semen yang juga mengandung protein di dalamnya banyak keluar," jelas wanita yang menyelesaikan program Master di bidang Andrologi Universitas Airlangga, Surabaya itu.

Sementara itu, pada para pastor Katolik Roma yang tidak mengenal hubungan seksual, biasanya untuk melampiaskan hasratnya sering bermasturbasi. Sehingga banyak pastor yang mengidap kanker prostat. Mengenai hal itu, Anita menampiknya.

"Para pastor Katolik Roma yang sering bermasturbasi tidak ada hubungannya dengan kesehatan. Karena secara ilmiah belum terbukti dampak kegiatan tersebut mengganggu kesehatan," pungkasnya.

Tag: Zone Artis Indonesia, Artis Populer, Majalah Artis, Lifestyle

AddThis Social Bookmark Button


Cerdas Memilih Makanan

LIFESTYLE. Memilih makanan tidak boleh sembarangan. Alih-alih sehat, jika salah memilih makanan, justru Anda akan mengalami kerugian.

Saat ini, sudah banyak pakar dan situs internet yang memberikan informasi tentang pentingnya memilih makanan. Di antara saran itu, antioksidan juga memegang peranan penting. Agar bisa mencapai kadar antioksidan yang cukup, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan dengan minimal lima sampai enam variasi setiap harinya.

Jangan lupa konsumsi buah-buahan, seperti jambu, pisang, salak, juga anggur. Supaya tidak bosan, variasikan buah-buah tersebut atau bisa juga dijus. Namun, bila sulit untuk mengubah pola makan secara teratur, maka cara paling praktis adalah rajin mengonsumsi suplemen antioksidan.

Memilih suplemen antioksidan sebenarnya susah-susah gampang. Jika Anda mengonsumsi multivitamin, maka biasanya kandungan antioksidannya tidak cukup memadai. Namun, jika memilih suplemen antioksidan yang menekankan vitamin dan mineral tertentu, maka jumlah antioksidan yang diperlukan umumnya sudah mencukupi kebutuhan tubuh akan antioksidan.

Jika Anda terpikir untuk mengonsumsi multivitamin sekaligus suplemen antioksidan, ada baiknya Anda hitung dulu kandungannya dan sesuaikan dengan batasan yang diberikan. Agar lebih amannya lagi, berkonsultasilah dulu kepada dokter ahli gizi agar tidak salah langkah. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Dengan asupan antioksidan yang cukup, Anda pun bisa terhindar dari berbagai penyakit yang bersifat kronis. Mulai penyakit yang berkaitan dengan ketuaan (aging), penyakit kanker, penyakit pembuluh darah seperti jantung koroner dan penyakit degeneratif seperti dementia, parkinson dan alzheimer.

Penyakit ketuaan seperti ini sekarang tidak hanya terjadi pada orangtua, juga menyerang orang muda. Jadi, agar Anda terhindar dari berbagai penyakit yang menciutkan nyali, sebaiknya mulai memperhatikan asupan antioksidan sejak dini.

AddThis Social Bookmark Button


Darah Menstruasi Perbaiki Kondisi Jantung

LIFESTYLE. Penelitian terbaru menyebutkan, darah menstruasi ternyata bisa membantu memperbaiki kerusakan jantung. Karena itu, beruntunglah para wanita yang setiap bulan selalu mengalami menstruasi.

Peneliti mengobservasi darah menstruasi dari sembilan wanita dan menganalisis sejumlah sel yang disinyalir dapat berfungsi seperti stem cell. Secara spontan, sebanyak 20 persen sel menyatu dengan sel jantung tikus dan dianalisis di laboratorium. Pada akhirnya sel dari darah menstruasi terbentuk seperti jaringan otot jantung.

Sel yang berasal dari darah menstruasi dilihat dari bentuknya sama seperti jaringan otot jantung. Angka kesuksesan ini 100 kali lebih tinggi dibandingkan 0,2-0,3 sel induk yang berasal dari sumsum tulang belakang.

Menurut ahli kardiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Keio Shunichiro Miyoshi, setelah pengujian pada tikus menunjukkan kondisi jantung mengalami perbaikan ketika menerima sel yang berasal dari darah menstruasi. ''Kemungkinan pada masa mendatang darah tersebut dapat digunakan sebagai alternatif perawatan sendiri," ungkap Miyoshi, seperti dilansir AFP.

Tag: Zone Artis Indonesia, Artis Populer, Majalah Artis, Lifestyle

AddThis Social Bookmark Button


Akhir Pekan Tiba, Yuk ... Facial Yoga

LIFESTYLE ZONE ARTIS INDONESIA. Perempuan kota New York selama ini terbiasa menggunakan suntik botox (implan silikon untuk wajah) atau operasi plastik untuk mengurangi kerutan atau garis wajah.

Namun kini, untuk mendapatkan kulit wajah yang kencang dan kenyal, para perempuan ini telah memiliki alternatif lain yang lebih murah dan aman, yaitu dengan melakukan Facial Yoga. Aktivitas Facial Yoga ini mereka lakukan di sebuah kelas yoga, di daerah Manhattan Wealthy Upper East Side.

Susannah Troy mengaku awalnya tidak mengerti Facial Yoga mampu menghilangkan kerutan di muka. Baginya, aktivitas itu ia lakukan karena hanya ingin menambah aktivitas di hari tua. Sekaligus mendapatkan kedamaian diri.

"Nyatanya, banyak orang bilang, saya jauh lebih muda dan cantik. Benar-benar keajaiban," ucapnya bahagia. Troy, bukan satu-satunya wanita yang merasa bahagia dan jauh lebih muda setelah mengikuti Facial Yoga. Wanita-wanita di New York saat ini lebih memilih Facial Yoga ketimbang menusuk wajah mereka dengan botox.

Annelise Hagen yang mengajarkan gerakan Facial Yoga ini mengungkapkan bahwa aktivitas ini sangat berguna membuat otot wajah lebih lentur dan kencang. Annelise yang belum lama ini mengeluarkan buku The Yoga Face: Eliminate Wrinkles with the Ultimate Natural Facelift mengungkapkan bahwa pada dasarnya perempuan ingin selalu terlihat sempurna.

Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melatih otot wajah mereka. Seiring dengan aktivitas dan rutinitas yang dilakukan setiap hari, otot wajah akan menjadi lemas dan turun, sirkulasi wajah juga akan terhambat sehingga menimbulkan keriput. Itu sebabnya otot wajah harus sering dilatih agar bisa tetap kencang dan lentur.

Beberapa gerakan Facial Yoga adalah The Lion, yaitu gerakan mengeluarkan lidah dan mata mendelik ke atas yang ditahan selama 60 detik. Selain itu ada gerakan Satchmo, gerakan menggembungkan pipi Anda dan memoncongkan mulut. Hal ini dilakukan untuk melatih otot mulut dan membuat bibir lebih penuh dan kencang.

"Pada prinsipnya Facial Yoga ini sama seperti jika Anda melakukan streching untuk bagian tubuh yang lain. Dengan latihan teratur, tentu saja otot semakin kencang dan dengan begitu wajah pun terlihat segar dan kencang," ujarnya lagi.

Meski begitu, Annelise tidak melarang jika seseorang ingin melakukan operasi plastik atau penyuntikan botox." Saya pun mungkin akan melakukannya suatu hari. Meski operasi plastik atau tidak, tetap saja kita perlu menjaga kekencangan kulit wajah," ujar Annelise. Nah, bagi Anda yang menginginkan kecantikan dari dalam dan luar, maka Annelise sangat menyarankan Facial Yoga ini.?

Tag: Zone Artis Indonesia, Artis Populer, Majalah Artis, Lifestyle

AddThis Social Bookmark Button


Hormon Bantu Wanita Berhenti Merokok

LIFESTYLE ZONE ARTIS INDONESIA. Kunci sukses menghentikan kebiasaan merokok pada perempuan, yakni memperhatikan siklus menstruasi bulanan mereka. Keberhasilan usaha untuk menghentikan kebiasaan merokok pada perempuan sebelum masa ovulasi kemungkinan besar berhasil dibanding dilakukan pada waktu lain.

Keberhasilan menghentikan kebiasaan merokok,menurut para ilmuwan dari Suit-Organisasi Peduli Berhenti Merokok, nantinya dapat membantu para perempuan memperlancar siklus menstruasi bulanannya. Para peneliti melakukan riset dengan melibatkan sekitar 200 perempuan yang diminta berhenti merokok pada masa subur, baik itu sebelum maupun sesudah menstruasi.

Dalam setiap tahap tersebut, ada perbedaan hormon yang diproduksi setiap wanita. Setelah 30 hari sebanyak 86 persen wanita yang memulai berhenti malah menyerah saat memasuki masa subur sebelum menstruasi hingga akhirnya mereka kembali merokok. Sementara itu, sekitar 66 persen memulai kembali pada kebiasaan mereka dalam masa subur sesudah menstruasi.

Hal tersebut memperjelas hasil penelitian para peneliti yang berasal dari Universitas Minnesota, kalau setiap wanita memiliki hormon yang berbeda pada masa menstruasi. Para peneliti yakin bahwa pada masa menstruasi keinginan untuk menikmati nikotin yang menjadi candu dalam rokok sangat besar. Dapat dipastikan hormon memiliki peranan penting dalam mempercepat penghilangan nikotin dalam kadar darah.

''Para peneliti masih membutuhkan pemahaman tentang mekanisme biologi ini untuk penerapan lebih lanjut," tulis mereka.

Sebenarnya nikotin dalam rokoklah yang membuat kecanduan dan hormon dalam tubuh perempuan akan membersihkan nikotin yang berada di dalam darah. Seperti yang tertulis di jurnal Addiction, para peneliti mengatakan bahwa perbedaan jumlah hormon seksual pada perempuan menjadi penyebab kegagalan tersebut. Untuk itu, Quit mencoba agar usaha berhenti merokok tidak terpaku pada masalah waktu.

Hasil temuan riset tersebut membuat Quit memahami bahwa perputaran hormon ovarian berpengaruh dalam kecanduan terhadap nikotin dan rokok. Hubungan antara siklus menstruasi dan mood sangat berbeda dan ini sering dijadikan salah satu alasan para wanita untuk berhenti atau malah menghisap rokok kembali. Kecanduan akan nikotin memang sangat kuat.

Bagaimanapun, para ilmuwan terus-menerus memperhatikan penurunan kebiasaan tersebut. Meski demikian, juru bicara Quit mengatakan agar para perempuan yang membaca hasil riset ini tidak usah panik karena mereka dapat berhenti bukan dalam hitungan hari, melainkan bulan. ''Penemuan kami memiliki peran penting dalam keterkaitan hormon dengan kecanduan nikotin dan rokok," ujarnya, seperti dilansir bbconline.com.

AddThis Social Bookmark Button


 

Design by Amanda @ Blogger Buster