Kesetaraan Gender Untungkan Pria & Wanita

2008/05/01

LIFESTYLE ZONE. Kesetaraan gender tidak hanya menguntungkan wanita, juga pria. Kuncinya, kaum hawa harus mencapai kemandirian finansial terlebih dahulu.

Sebab, tidak bisa dimungkiri, kini wanita pun menjadi tulang punggung keluarga. Tokoh feminis Kanada Irshad Manji menyatakan, feminisme radikal bukanlah jawaban atas perjuangan kesetaraan perempuan, melainkan kesetaraan posisi antara laki-laki dan perempuan dengan keunikannya masing masing. Tidak ada henti-hentinya semangat mengalir deras dari pemikiran muslimah ini jika sedang berbicara tentang feminisme.

"Kesetaraan tidak bisa terwujud jika tidak melibatkan pria. Sebab, antara pria dan wanita sama-sama diuntungkan dengan adanya kesetaraan gender," ujarnya, seusai peluncuran bukunya, Beriman Tanpa Rasa Takut, di Jakarta kemarin.

Berdasarkan catatan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Arab Human Development Report 2002 disebutkan bahwa negara-negara Timur Tengah mengabaikan energi dari setengah penduduk mereka yakni kaum perempuan. Irshad menuturkan, fakta menunjukkan pemberdayaan perempuan merupakan satu dari tiga defisit (kekurangan) yang diangkat laporan tersebut, selain ilmu pengetahuan dan kebebasan. Menurut Irshad, dengan menutupi defisit yang pertama dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan kebebasan. Membantu perempuan memiliki kemandirian finansial secara massal akan menunjang usaha-usaha mereka, yang sering sembunyi-sembunyi untuk menjadi terpelajar.

Bayangkanlah jika sebagai seorang wirausahawan, perempuan memiliki asetaset yang bisa dipelihara, dia akan memiliki lebih banyak lagi alasan untuk belajar membaca. Menurut dia, banyak wanita sangat potensial dan mahir menjalankan bisnis mikro. Dia sangat merekomendasikan didorongnya program kredit mikro pada semua negara. Tidak hanya negara berkembang, negara maju pun bisa memberlakukan hal yang sama. Sebab, inilah salah satu jalan paling rasional bagi pemberdayaan perempuan sekaligus ekonomi masyarakat.

"Padahal, jika perempuan diberikan kesempatan berkarya, akan banyak sektor sumber mata pencaharian yang bakal tercipta," ungkap wanita yang memperoleh penghargaan Chutzpah Award dari Oprah Winfrey ini.

Kredit mikro tidak hanya bisa diakses wanita, juga pria. Jika sektor bisnis mikro berkembang, pemerintah tidak perlu lagi pusing memikirkan pembukaan lapangan kerja untuk atasi pengangguran. Sebab, lapangan pekerjaan itu akan terbuka dengan sendirinya. Selain itu, bisnis mikro akan membuat terbuka sektor-sektor lapangan kerja lainnya. Sebab, sifat sektor bisnis ini sangat fleksibel.

"Muhammad Yunus dengan Grameen Bank telah membuktikan bahwa bisnis mikro mampu memberi jawaban tantangan pemberdayaan ekonomi masyarakat," papar pengarang yang sangat kontroversial ini.

Irshad yang mendapatkan predikat sebagai feminis abad ke-21 dari majalah Ms membantah bahwa agama sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip kesetaraan gender. Dia mencontohkan istri Nabi Muhammad SAW yang menopang perekonomian keluarga sebagai wanita saudagar kaya di Arab pada zamannya. Dengan demikian, pemikiran bahwa wanita muslim tidak boleh berkiprah di luar rumah sangatlah bertentangan dengan ajaran Muhammad. Irshad juga memastikan bahwa ajaranajaran agama lain pun mengajarkan kesetaraan gender.

"Kedua pihak antara pria dan wanita memiliki peran yang unik sehingga tidak bisa dikatakan yang satu mendominasi yang lain. Keduanya harus setara dan bekerja sama," tandas peraih Honor Roll 2004 dari Maclean's sebagai orang Kanada yang sangat berpengaruh.

Menurut dia, ada alasan kuat mengapa wanita muslim harus terlibat dalam kegiatan bisnis mikro. Secara kritis, kapitalisme yang sadar akan Tuhan serta ditopang oleh peran perempuan mungkin bisa menjadi jalan untuk memulai reformasi terhadap kaum hawa itu.

Sebab, di negara-negara mana pun di dunia, termasuk Indonesia, program kredit mikro masih sekadar slogan ketimbang terwujud dalam kenyataan. Alasannya sangat klise. Tidak ada jaminan usaha dan sangat berisiko terjadi kredit macet. Sebab, menurut kubu yang tidak menyukai program kredit mikro ini, pengusaha kecil biasanya tidak disiplin dalam pengembalian kredit.

Padahal, banyak contoh membuktikan bahwa program kredit kecil justru minim kredit macet. Sejak 1980-an, Muhammad Yunus mulai mendirikan Bank Grameen di Bangladesh. Grameen adalah bahasa Bengali untuk "desa" dan bank ini meminjamkan uang dalam jumlah kecil kepada orang yang dianggap tak tersentuh oleh para pemberi pinjaman standar, terutama mereka yang tidak memiliki tanah, yang kebanyakan perempuan.

Saat ini, jika mengandalkan sektor pekerjaan formal, masih merugikan posisi perempuan. Pekerja perempuan selalu mendapatkan gaji lebih rendah dibandingkan laki-laki. Contoh di Kanada, perempuan mendapatkan gaji 25 persen lebih rendah dibandingkan pekerja pria untuk jenis pekerjaan yang sama. Padahal, kualitas hasil pekerjaan yang dikerjakan lakilaki belum tentu selalu lebih baik.

Tag: Tembang, Artis Populer, Majalah Online, Cerita Dewasa, Download Film, Film, Zone Artis Indonesia

AddThis Social Bookmark Button


 

Design by Amanda @ Blogger Buster